Optimalkan Pelayanan KB di Bengkulu BKKBN Beri Bantuan Alat Laparoskopi
RS Gading Medika, Bengkulu menerima alat laparoskopi dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Dengan alat tersebut di tahun 2023, pihak RS telah memberikan pelayanan KB kepada 430 akseptor tubektomi dan lima akseptor vasektomi. Kepala BKKBN dokter Hasto mengatakan pemberian alat laparoskopi harus bermanfaat dan digunakan dengan optimal untuk pelayanan KB bagi masyarakat. Hal itu disampaikan dokter Hasto dalam sambutannya saat meninjau langsung pelaksanaan pelayanan KB di rumah sakit tersebut, Selasa (7/5/2024).
“Kerjasama antara rumah sakit dan Dinas KB di kota itu penting sekali karena anggaran BKKBN kita lewatkan ke kota dalam bentuk DAK BOKB (Dana Alokasi Khusus Bantuan Operasional Keluarga Berencana). Termasuk bantuan laparoskopi yang sudah difungsikan. Yang mengajukan rumah sakit ke pemerintah kota, baru Pemkot mengajukan ke kami,” ujar dokter Hasto. Ia berpesan agar para bidan, dokter spesialis kebidanan, jajaran rumah sakit meningkatkan motivasi masyarakat Bengkulu untuk melakukan KB pasca persalinan. Karena kini alat kontrasepsi jangka panjang makin mudah, cepat dan sederhana seperti inovasi implan 1 batang. Khasiatnya sama dengan implan 6 batang.
Pelatih Filipina Diancam Dibunuh Jelang vs Timnas Indonesia, Menpora: Diproses Hukum Wartakotalive.com "Masang susuk nggak lama lama. Nggak perlu pisau. Jarum (implannya) bisa langsung set masuk,” jelas dokter Hasto. Senada dengan dokter Hasto, Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Bengkulu, Rosjonsyah mengatakan bahwa pengadaan alat laparoskopi sangat bermanfaat bagi masyarakat.
“Alat laparoskopi yang diberikan ini benar benar sudah dimanfaatkan. Ternyata 430 yang sudah diselesaikan. Pertanyaannya berapa vasektominya belum dijelaskan tadi. Ini harus agar antara ibu dan bapak berimbang,” ujar Wakil Gubernur. Sementara itu, sebagai dokter spesialis kebidanan yang melaksanakan tubektomi dan vasektomi di RS Gading Medika, dr. Demsi, Sp.OG, mengatakan alat laparoskopi ini sangat membantu menjangkau pasien lebih banyak, khususnya bagi perempuan dengan berat badan di atas 70 kg. “Dengan adanya bantuan laparoskopi ini kami sangat terbantu sekali. Selama ini dengan pasien yang agak gemuk agak sulit. Kalau dengan alat laparoskopi ini bisa mencapai jarak yang lebih jauh. Jadi kita tidak kesulitan dengan pasien pasien yang gemuk," ujar dia.
Sekarang pasien dengan berat 90 kg sudah bisa melakukan tubektomi dengan ada alat laparoskopi ini. Kegiatan pelayanan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang dilakukan di wilayah khusus di Kota Bengkulu dilakukan di RS Gading Medika selama lima hari. Kegiatan ini dihadiri para komisaris dan Direktur RS Gading Medika; Kepala BIN Daerah Bengkulu; dan Asisten 1 Pemerintahan dan Kesra Bengkulu.
Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.